Postingan

MENYAYANGIMU ADALAH SOAL KEIKHLASAN (GARIS WAKTU) – FIERSA BESARI

Aku ingat pertama kali melihatmu. Kau masuk ke dalam hidupku tanpa permisi, berputar bagai gasing di dalam pikiranku. Entah kau milik siapa, hatiku keras kepala.   Ceritakanlah tentang harimu. Berbincanglah sampai salah satu kita tertidur. Aku tidak akan bosan dengan semua yang kau ketik. Betapa sering aku menduga duga, adakah kode yang tersirat dalam kolom chat kita?   Aku tidak mau berdrama, tapi aku tidak bisa mengeluarkanmu dari kepala. Aku tergila gila hingga tak tahu lagi mesti berbuat apa. Ini semacam hasrat purba yang lebih tua dari manusia.   Jika kau percaya akan “jodoh”, mungkin ini adalah contohnya. Dan aku tidak berbicara perihal parasmu, atau apa yang kau punya. Ada sesuatu tentangmu yang membuatku merasa baik baik saja, entah apa.   Kau selalu mampu membuatku jujur mengenai segala hal kecuali satu: perasaanku. Andai saja aku mampu memberitahumu. Tapi, aku terlalu takut akan reaksimu yang tidak sesuai dengan imajinasiku selama ini. Bukankah fiksi lebih ...

Puisi Izin Menyerah Hari Ini Saja Karya Khoirul Triann

untuk semuanya, maaf ya hari ini aku izin untuk bilang aku sebenarnya gak kuat izin menyerah dulu ya hari ini sebentar saja aku juga butuh menangis pundakku butuh rehat dari semua sandaran tolong untuk semua yang sedang bergantung di aku, turun dulu sebentar yah aku juga butuh ngeluh aku gak bisa selamanya baik-baik saja setiap orang punya titik lelahnya sendiri karena menjadi kuat tidak selamanya terlihat hebat yang kalian lihat di luar itu tawa yang palsu sebenarnya di rumah aku sering menangis sendirian hanya biar bisa pura-pura tegar dan orang lain hanya tahu sisi kuatku saja izin menyerah untuk hari ini karena kemarin semuanya sedang tidak ramah ingin tersenyum malah dikasih patah ingin berjuang malah dipaksa untuk pulang dan ketika pulang pun, aku ternyata sudah kehilangan rumah bahu yang kuat sedang butuh istirahat angan yang terbang sedanhg butuh mendarat terlihat buruk, payah, dan lemah iya itu diri saya hari ini iniloh aku yang katanya melangkah paling depan izin mundur seben...

Aku mau Ibu, bukan yang lain, Karya Sarah Bneiismael

Matahari tengah tenggelam Hari birupun berganti malam Dan aku kini sendirian Tanpa seorangpun yang bisa kuandalkan Kian hari aku hidup seperti dimedan perang Sering kali aku tertusuk Sering kali aku terabaikan Dan sekarang aku ketinggalan Tuhan Meski kau datangkan seorang pendekar Tak aku tidak perduli. Karena selain ibu, tak akan ada yang rela menantang maut demi aku. Bukannya aku tak merelakannya Tapi aku tak bisa melupakannya Aku hanya merindukannya Aku ingin dipertemukan lagi dengannya. Tuhan yang maha penyayang Sudikah gerangan kau memenuhi pintaku Aku ingin bertemu dengannya Lagipula aku lelah dengan dunia Tak ada yang ingin aku kejar Aku hanya ingin ibuku Bukan yang lain. 12 Desember 2021

Andai masih bisa bicara

Cinta sejatiku telah pergi... Dia adalah seseorang yang harapannya setinggi langit Dan hatinya serendah bumi Orang lain terkadang menginjaknya Namun dia tidak pernah membalasnya Sabar selalu jadi temannya Dan ikhlas jadi kebiasaannya Kepergian nya meninggalkan luka Yang tak pernah bisa disembuhkan Kenangannya meninggalkan pelajaran Yang tak akan pernah bisa dihapuskan Aku bertahan juga karenanya Karena meski kakiku harus menginjak api ataupun duri Aku tak bisa mundur demi dirinya. Jika masih bisa... Aku ingin bicara padanya. Ibu... Uangku telah cukup untuk kau bersantai di hari tuamu... Kita bisa bersama lagi tampa jarak Aku telah pulang kerumah demi menemuimu Tapi kenapa kau terburu-buru menemui Tuhan Sebelum kita bisa menikmati kopi bersama. Bu,... Sebelum aku pergi dari rumah demi uang Kita masih tidur bersama   Dan aku pulang karena merindukan hal itu. Aku rindu pelukan hangat dan ceritamu disetiap malamku. Sepi mengutuk ku Dan terus mengejekku ...

PESAN TIDAK TERKIRIM

Terlalu pagi untuk merasa sedih Tapi aku harus mengalaminya Ntah mengapa, Hari dimana kamu pertama kalinya diam untukku. Menjadi hari yang paling dingin untukku. Gelisah,sambil terus berpikir keras tentang apa yang salah dariku? Katanya kamu nyaman, dan mau menjalaninya. Dan kamu juga tau. Rindu itu berat, dan aku tidak sanggup, tapi kenapa kamu membiarkan aku menanggungnya? Apakah kamu ingin menyerah denganku, lalu menyudahinya? Aku memang terlalu nekat untuk menaruh sedikit perasaan untukmu. Tanpa pernah tau, bahwa yang sedikit itu menjadi besar. Kamu itu banyak bikin nyamannya. Jadi saat terbiasa dengan kamu, lalu tiba tiba kamu diam...  Jadinya aku sedih, aku bingung, dan aku kangen. Dan diantara semua rasa yang tidak mengenakkan itu, yang paling menyakitiku adalah,... Fakta bahwa aku tidak bisa menuntut apapun, meskipun hanya bertanya kepada kamu. Seolah olah aku penting bagimu. Karena meski mencoba berkali kali mengetik pesan, Untuk memastikan apakah ada sesuatu.. seperti Kam...

Untuk Apa Bersedih Mengingatmu Karya Boy Candra

Aku baik-baik saja tanpamu. Tak ada yang berubah meski awalnya kurasa sedih saat hatiku patah. Nyatanya hidup masih bisa kulanjutkan. Ketakutan itu hanyalah hal yang berlebihan. Seolah aku tidak akan punya apa-apa lagi jika kau pergi. Aku salah memahami diriku. Semua hal yang kucemaskan dulu kini adalah masa lalu yang tak lagi kurindu. Aku merasa lebih tenang sekarang. Tanpamu semua masih bisa berjalan sesuai yang kuinginkan. Kau dulu memang begitu penting. Kau kupikir paling paham akan aku. Perasaan pernah kuserahkan sepenuhnya padamu. Hingga suatu ketika kau punahkan semua harapanku. Kau tak seindah yang kuperjuangkan. Kau tak sehebat yang kubanggakan. Kau nyatanya biasa saja. Kau tidak pernah sanggup mempertahankan yang pernah kujaga. Lalu untuk apa aku terus bersedih menderita mengingatmu? Aku sadar, kau tidak layak membuat impianku emudar. Kau sama sekali bukan orang yang berhak membunuh mimpi-mimpiku. Jikalau memang kau tak bisa bersanding sebagao pendamping, biarlah kubiarkan ka...

Aritmia Karya Wira Nagara

Kini malam terlalu muram bila harus kuceritakan padamu Kantuk yang pernah kau tahan untuk mendengar suaraku nyenyak dibunuh waktu Remuk dalam serabut halus di setiap katuk yang menandai kesempatan telah tertutup Berdetak dalam detik berontak dalam cekik Diorama tanpa irama Kau menepatkan kesabaran begitu tipis di penantian Mencederai luka yang sedang kujahit sebagai upaya siuman dari rasa sakit Harapan meruncingkan jarumnya Bekerja menyulam takdir bersama kesalahan yang ingin kuperbaiki Agar jantungku lancar memompa darah melewati aorta Memapah kehendak yang mengatasnamakan cinta Kusut dan berantakan Satu persatu getir tumbuh di serambi menyekat sirkulasi Mengepung bagai tralis di sekujur pulmonalis Menahan karbondioksida lebih lama di dada Liang batin pun terkoyak tanpa perlawanan Kabar yang kau sampaikan hanya kulihat sebagai beling yang siap menusuk lebih dalam Menganga dan berdarah Deras kenangan luluh terbilas sebuah pinangan Kau terima keinginan baik dari seseorang yang kau sangk...