Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

PESAN TIDAK TERKIRIM

Terlalu pagi untuk merasa sedih Tapi aku harus mengalaminya Ntah mengapa, Hari dimana kamu pertama kalinya diam untukku. Menjadi hari yang paling dingin untukku. Gelisah,sambil terus berpikir keras tentang apa yang salah dariku? Katanya kamu nyaman, dan mau menjalaninya. Dan kamu juga tau. Rindu itu berat, dan aku tidak sanggup, tapi kenapa kamu membiarkan aku menanggungnya? Apakah kamu ingin menyerah denganku, lalu menyudahinya? Aku memang terlalu nekat untuk menaruh sedikit perasaan untukmu. Tanpa pernah tau, bahwa yang sedikit itu menjadi besar. Kamu itu banyak bikin nyamannya. Jadi saat terbiasa dengan kamu, lalu tiba tiba kamu diam...  Jadinya aku sedih, aku bingung, dan aku kangen. Dan diantara semua rasa yang tidak mengenakkan itu, yang paling menyakitiku adalah,... Fakta bahwa aku tidak bisa menuntut apapun, meskipun hanya bertanya kepada kamu. Seolah olah aku penting bagimu. Karena meski mencoba berkali kali mengetik pesan, Untuk memastikan apakah ada sesuatu.. seperti Kam...

Untuk Apa Bersedih Mengingatmu Karya Boy Candra

Aku baik-baik saja tanpamu. Tak ada yang berubah meski awalnya kurasa sedih saat hatiku patah. Nyatanya hidup masih bisa kulanjutkan. Ketakutan itu hanyalah hal yang berlebihan. Seolah aku tidak akan punya apa-apa lagi jika kau pergi. Aku salah memahami diriku. Semua hal yang kucemaskan dulu kini adalah masa lalu yang tak lagi kurindu. Aku merasa lebih tenang sekarang. Tanpamu semua masih bisa berjalan sesuai yang kuinginkan. Kau dulu memang begitu penting. Kau kupikir paling paham akan aku. Perasaan pernah kuserahkan sepenuhnya padamu. Hingga suatu ketika kau punahkan semua harapanku. Kau tak seindah yang kuperjuangkan. Kau tak sehebat yang kubanggakan. Kau nyatanya biasa saja. Kau tidak pernah sanggup mempertahankan yang pernah kujaga. Lalu untuk apa aku terus bersedih menderita mengingatmu? Aku sadar, kau tidak layak membuat impianku emudar. Kau sama sekali bukan orang yang berhak membunuh mimpi-mimpiku. Jikalau memang kau tak bisa bersanding sebagao pendamping, biarlah kubiarkan ka...

Aritmia Karya Wira Nagara

Kini malam terlalu muram bila harus kuceritakan padamu Kantuk yang pernah kau tahan untuk mendengar suaraku nyenyak dibunuh waktu Remuk dalam serabut halus di setiap katuk yang menandai kesempatan telah tertutup Berdetak dalam detik berontak dalam cekik Diorama tanpa irama Kau menepatkan kesabaran begitu tipis di penantian Mencederai luka yang sedang kujahit sebagai upaya siuman dari rasa sakit Harapan meruncingkan jarumnya Bekerja menyulam takdir bersama kesalahan yang ingin kuperbaiki Agar jantungku lancar memompa darah melewati aorta Memapah kehendak yang mengatasnamakan cinta Kusut dan berantakan Satu persatu getir tumbuh di serambi menyekat sirkulasi Mengepung bagai tralis di sekujur pulmonalis Menahan karbondioksida lebih lama di dada Liang batin pun terkoyak tanpa perlawanan Kabar yang kau sampaikan hanya kulihat sebagai beling yang siap menusuk lebih dalam Menganga dan berdarah Deras kenangan luluh terbilas sebuah pinangan Kau terima keinginan baik dari seseorang yang kau sangk...

Deteorisasi Hepatalgia Karya Wira Nagara

Ada denyut sesak saat mendengar kabarmu sekarang, bahwa kau telah menemukan seseorang, dan bersamanya kalian saling mengikat sayang. Kau mengabariku untuk datang, berkunjung pada singgasana yang membuat kalian menjadi raja dan ratu semalam. Aku terdiam, seperti yang kau lakukan dulu saat aku mengungkapkan rasa padamu. Bahwa sesungguhnya aku tidak terima atas segala bahagiamu, karena aku selalu yakin aku yang paling bisa membahagiakanmu. Namun terlambat, padanya cintamu telah tertambat. Kau tak pernah memberikan kesempatan, menjadikanku teman cerita sudah cukup membuatmu nyaman. Sedetik saja sungguh aku ingin memilikimu, walau tak selamanya paling tidak, bisa mewarnai sebuah cerita. Karena kini tentangmu hanyalah perih, dan penyesalan yang terucap lirih. Isi kepalaku masih saja tentangmu, namun ketiadaanku di hatimu membuatnya pilu. Satu hal yang masih membuatku tersenyum adalah anugerah kehormatan yang kau berikan atas hancurnya segala perasaan. Namun tersenyum, hanya kamuflase kesedih...

Sebab Aku Mencintaimu Karya Wira Nagara

Sebab aku mencintaimu.. Aku ingin mengganti darahku dengan namamu Agar kelak saat kau lupa tentang dirimu, kau bisa membacanya dengan merobek nadiku Sebab aku mencintaimu.. Aku ingin menutup mataku dengan senyumanmu Agar kelak saat orang lain adalah alasanmu bahagia, kau mengerti kenapa aku tak lagi bisa melihat dunia Sebab aku mencintaimu.. Aku ingin mengganti paru-paru dengan keberadaanmu Agar kelak saat kau pergi, kau mengerti kenapa aku bisa mati Sebab aku, mencintaimu.. Aku lupa cara berpikir, karena di dalam kepalaku hanya wajahmu yang terukir Aku lupa cara berjalan, karena di dalam langkahku tiada lagi kakimu yang membuatnya beriringan Aku lupa caranya hidup, karena di dalam hariku hanya hadirmu satu-satunya yang aku hirup Sebab aku mencintaimu.. Jangan pergi, aku masih ingin memelukmu..

Malam Ini Aku Rindu Karya Panji Ramdana

Malam ini aku rindu. Benar, aku benar-benar rindu. Merindukanmu adalah kebenaran yang tak menyenangkan. Tapi mencintaimu? Itu menenangkan. Bukan tidak mungkin, sebab saat aku di dekatmu, mulutku seakan terus menarik agar membentuk satu senyum simpul. Terimakasih untukmu, karenamu masalah sebesar apa pun akan terasa lebih ringan. Hanya saja, ingat satu hal. Apa pun yang berlebihan adalah tidak baik. Cinta? Tidak terkecuali. Cinta pada sesama lebih tepatnya. Cintailah seseorang sewajarnya saja. Tanpa kamu melupakan siapa yang telah menciptakan engkau. Dengan ingatan yang jangan sampai mengalahkan ingatanmu pada sang pencipta. Sudahi jika itu terjadi, atau kau sudahi cara mencintamu yang terlalu itu, dengan cinta yang sewajar-wajarnya cinta.

Ketetapan Terindah Karya Panji Ramdana

Untukmu yang berada di sana, apakah sudah ada pria yang mengkhitbahmu? Jika belum, bolehkah aku untuk bertemu dengan ayahmu besok? Seumpama daun menari, aku akan sangat berterimakasih jika kamu izinkan. Jika pun tidak kamu izinkan, tidak apa kan jika aku tetap melangkahkan kaki ini ke rumahmu? Mengenai apa jawaban dan keputusanmu, aku akan menerimanya esok dengan keikhlasan hati. Namun sebelum kamu mengucapkannya, aku meminta tolong untuk mempertimbangkan semuanya oleh hatimu dengan hati-hati. Terimakasih... Tunggu aku esok di rumahmu. Sebuah penantian akan menjadi indah jika dibalut dengan rasa ikhlas penuh kesabaran sebab kita menunggunya. dalam penjagaan yang sebenarnya, hati, pikiran dan tindakan yang tercermin atas semua ketentuan dariNya. Kelak di kemudian hari nanti, pada waktu dan cara yang telah ditetapkanNya datang. Sebab, kita harus yakin itu semua adalah skenario terbaik untuk kita. Sebuah kado terindah yang dinamai dengan.. Ketetapan terindah.

Makhluk Pecicilan Bernama Hati Karya Fiersa Besari

Aku ingin memperkenalkanmu kepada satu makhluk pecicilan yang tidak bisa diam, bernama "hati". Kebetulan dia milikku dan kebetulan juga dia mengejarmu. Hatiku memang gila, sekuat apapun aku melarangnya untuk berlari ke arahmu. Dia akan tetap berlari hanya untuk memelukmu. Tunggu dulu, sebelum kau beranjak pergi karena takut dengan kelakuan hatiku, biar kuteruskan ceritaku. Hatiku punya sahabat baik, dia adalah makhluk berkacamata tebal yang berdiri di sebelahnya. Namanya "pikiran". Kebetulan, dia juga milikku. Mereka berdua bersahabat baik dari hari aku lahir ke bumi ini. Berbeda dengan hatiku yang pecicilan, pikiranku ini pendiam sekali. Dia jarang rukun dengan hatiku, malah sering berkelahi. Alasan mereka berkelahi kali ini, tentu saja karena hatiku ingin berlari ke arahmu. Dan pikiranku kurang setuju. Pikiranku percaya, bahwa dengan hatiku berlari ke arahmu, dia akan berujung hancur. Pikiranku yang sayang pada hatiku tidak ingin sahabatnya itu hancur. Sebentar, i...