Pergilah...
Dicintai oleh dirimu bukanlah inginku,..
Barangkali itu adalah takdir
Untuk menghidupkanku dari ambang kematian...
Kamu datang menjadi pelipur laraku.
Aku masih ingat saat aku menjadi yang terpenting bagimu,..
Kita saling meninggalkan masalalu demi satu sama lain kemudian saling mencintai...
Karenamu aku bahagia,...
Bahkan aku tak dapat melewati malam tanpa memastikan dengkurmu dikala itu.
Walau hanya suara,...
Kehadiranmu teramat nyata bagiku.
Aku teramat yakin, bahwa hubungan kita saat itu akan berakhir menjadi nyata. Kemudian bahagia sebagaimana yang sering kita hayalkan.
Namun pada kenyataanya, rupanya aku tak cukup pantas bagimu...
Fakta bahwa ada wanita lain yang bisa mengisi hatimu selain aku, begitu sangat menyakiti..
Namun aku menahannya,.. karena aku takut menghadapi suatu kemungkinan, bahwa kamu benar benar akan pergi dariku dan memilihhya.
Aku pura-pura bodoh saat itu,..
Batinku berkata. "Tak mengapa, mungkin kau hanya jenuh denganku, aku yakin kau hanya bermain main dan akan kembali padaku nantinya"
Aku menunggu dirimu selesai bermain dengannya...
Sebulan...
Dua bulan...
Tiga bulan...
Aku mulai terbiasa tanpamu,..
Dan meski kenangan indah masalalu masih terbayang,... Aku tak lagi menangisimu,..
Sebab aku menyadari...
Mungkin kau hanya malaikat yang Tuhan utus untuk membangkitkan semangatku,..
Lantas kemudian pergi begitu misi itu selesai...
Terimakasih,.. atas kebahagian yang pernah kamu berikan dulu,..
Karena mesti aku harus menerimamu bahagia dengan wanita lain...
Aku tak menyesalinya ...
Sebab...
Kamu dan aku pantas mendapatkan selain kita..
Berbahagialah,...
Dan jangan kembali, sebab walau kau mengemisnya aku tak akan menerima
Karena aku sadar...
Dimana tempatku berada...
Sarah Bneiismael...
21-Febuari-2021
Komentar
Posting Komentar